Sabtu, 14 November 2015

Teknik dalam Stand Up Comedy

Struktur dan Teknik dalam Stand Up Comedy 01.10 Haaaaaaiiiii, ini admin @StandUp_STIS lho. Admin g punya blog jadi nitip di blog g penting ini. *wey, ini udah numpang malah ngejekin. :'( Tulisan ini adalah review tentang teori Stand Up Comedy yang admin baca dari pinjem bukunya kak @kisfendie Kiat Tahap Awal Belajar Stand Up Comedy Indonesia (KITAB SUCI) tulisan om @ramonpapana dan Merdeka Dalam Bercanda tulisan @pandji Tulisan ini akan dibagi dalam 2 bagian, yang pertama “Struktur dan Teknik dalam Stand Up Comedy” dan yang kedua “Materi dan Hal Penting Lainnya”. Bagian pertama ini adalah tentang “Struktur dan Teknik dalam Stand Up Comedy” Struktur Dasar Joke Sebuah joke terdiri dari 2 bagian : Set Up dan Punch Line Set Up adalah bagian pertama dari joke yang mempersiapkan tawa. Di bagian ini berisi cerita dengan target seorang penonton mengharapkan sesuatu. Punch Line adalah bagian kedua dari joke yang berisi tawa. Di bagian ini berisi kalimat yang mem”belok”kan harapan pada Set Up. Tawa tercipta karena pembelokan ini. Cth : Gue g homo! Cowok gue yang homo! – Mongol “Gue g homo” adalah set up yang menunjukkan penolakan terhadap tuduhan bahwa mongol adalah homo. “Cowok gue yang homo” adalah punch line yang “ternyata” dia adalah homo. Menghasilkan tawa karena membelokkan statement set up. Teknik One Liner Adalah bit singkat yang terdiri dari satu sampai tiga kalimat saja. Contoh di atas adalah termasuk one liner. One liner susah karena set up yang dihantarkan harus secepatnya memancing harapan penonton. Cth lain : Katanya Aa Gatot Brajamusti pernah main film misteri. Ada yang pernah nonton? Sama, saya juga tidak pernah. Di situlah letak misterinya – pandji Call back Adalah teknik yang menggunakan punch line dari set up yang sudah disampaikan dulu, untuk set up lain beberapa bit berikutnya. Cth : joke 1 (set up1, punch1) – joke 2 (set up2, punch2) – joke 3 (set up 3, punch3) – joke 4(set up, punch1) Rule of three Adalah teknik tiga angka. Set up yang digunakan adalah 2 kalimat awal, yang ketiga adalah punch line. Jadi normal,normal, gila. Cth : Ngajarin radityadika ngelawak itu kayak ngajarin melly bikin lagu, dedy cara main sulap, atau ngajarin syahrini cara bedakan – ryan Act Out Adalah menunjukkan dengan gerakan. Act out sering digunakan dalam standup comedy karena mudah dan keberhasilan tinggi. Biasanya Act out sebagai punch nya. Cth : Kalau laper jangan ngetweet, apa berharap tiba-tiba keluar makanan dari laptopnya (kemudian menunjukkan gerakan makanan keluar dari laptop) – kisfendie Impersonation Adalah menirukan sosok yang sudah terkenal. Tenik ini biasanya mengambil gaya bicara, gerakan, atau kata-kata khas. Cth : Hay guuuuyysss! – McDanny impersonate ikang fauzi Comparisons Adalah joke dengan membandingkan sesuatu dengan suatu yang lainnya. Cth : Mhs STIS beda signifikan saat habis keluar uang ID dan sebelum keluar uang ID. Habis keluar uang ID diajak jalan “oke, ayo langsung” kalau sebelum keluar uang ID “waduh, lagi ada tugas nih” - kisfendie Riffing Adalah mengajak penonton untuk berinteraksi. Biasanya menjadikan penonton sebagai objek joke. Hati-hati menggunakan riffing karena sering gagal atau mungkin menyinggung perasaan penonton. Cth : *pandji melihat penonton menggunakan kaos MU dengan nama Rooney* Di belakangnya namanya Rooney, tapi kok di depan mukanya Runyam? – pandji Gimmick Adalah alat bantu atau hal lain di luar stand up comedy yang digunakan untuk joke. Biasanya sebagai punch line Cth : Sekarang hiburan g berkualitas, akhirnya hiburan sederhana jadi istimewa, seperti *kemudian gangnam style* - kisfendie Heckler Adalah pengganggu dalam stand up. Heckler biasanya berteriak saat set up sedang dibawakan, meneriakkan punch line sebelum comic mengutarakannya, atau bahkan menyuruh comic untuk turun dengan kalimat “Huu... atau Turunnnn”. Heckler harus diatasi sehingga dia tidak mengganggu comic. Biasanya cara mengatasinya adalah menjadikannya bahan joke dengan sedikit menghina agar dia diam. Cth : Tolong dong kalau habis boker disiram, ngambang nih dari tadi *sambil nunjuk heckler* - pandji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar